Pada waktu sebelum balik ke Aceh dulu saya pernah bercita-cita untuk bangun suatu software house di aceh, saya melihat potensi aceh dengan putra-putri yang sebenarnya cukup pintar2 yang bisa mengembangkan aceh (khususnya melalui dunia IT).
Saat ini saya sudah jadi bagian dari "technofreak" salah satu software house yang dirintis oleh abang kelas bang Fikri dan sekarang berkantor di Rumah saya di Lampulo (Rumah biru pas didepan Hotel Rajawali), selain itu saya juga telah tergabung dengan beberapa kelompok (walaupun masih kisaran facebook) seperti: komunitas oprekan malam (oprekers), KPLI-Aceh (komunitas pecinta linux Aceh), Pengguna Linux Teknik Elektro (PLTE), Atjeh Research and Response for Open Source (AR-ROS), Komunitas IT Aceh, dan kedepannya saya berencana untuk join dengan group2 yang seperti ini sebanyak-banyaknya :D.
Ok, kita lihat keinginan dan kemauan dari komunitas2 IT di aceh cukup tinggi, tapi bagaimanakah cara untuk membuat suatu wadah yang sampai pada taraf implementatif dan bukannya hanya pada suatu wacana tapi menjadi "action plan"?
Masih menjadi PR dan hal menarik untuk terus dikembangkan dan dilihat sampai sejauh manakah IT di Aceh ini dapat berkembang, tapi saya termasuk salah seorang yang cukup optimis dengan masa depan IT di Aceh. Masa depan IT di Aceh menurut saya menjadi tugas dari para Dosen dan Mahasiswa di Aceh.
Masih menjadi mimpi yang akan coba terus saya perjuangkan yaitu bahwa pada 5 tahun ke depan (2017) Aceh mempunyai 200 orang programmer muda yang memiliki kemampuan dan skill yang cukup baik, dapat bekerjasama dan memberikan suatu sumbangsih bagi masyarakat Aceh, khususnya generasi masa depannya.... Amiinnnn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar atau saran.....